Piala Dunia: Pro Kontra FIFA World cup Qatar 2022 Bermain di Qatar

Pro Kontra Piala Dunia Qatar 2022

VISITORBOLA – Pesta bola terakbar yang akan dihelat di Qatar memicu pro dan kontra.  Banyak pihak yang beranggapan bahwa Qatar penuh degan isu-isu berbau politik yang cukup rumit. Namun FIFA meminta kepada para peserta Piala Dunia untuk fokus ke pertandingan. Terlalu banyaknya perbedaan menjadi salah satu isu yang saat ini berkembang. Dan beberapa isu lainnya yang bisa jadi membuat penunjukkan batal.

ISU PANAS

FIFA berusaha untuk meredam isu yang memanas tersebut dengan beberapa statement. FIFA menyatakan bahwa mereka menghormati segala perbedaan pendapat dan keyakinan yang ada. Mereka berpikir bahwa tidak ada seorang pun maupun budaya ataupun bangsa yang lebih baik daripada yang lainnya. Prinsip inilah yang menjadi fondasi agar ada rasa saling menghormati dan tidak ada tindakan diskriminatif. FIFA ingin agar sepak bola penjadi pusat perhatian, agar sepak bola menjadi sebuah kesempatan untuk merangkul setiap orang tanpa ada diskriminasi terhadap asal, latar belakang, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, ataupun kebangsaan.

Ada pula isu perbudakan dalam pembangunan stadion Qatar, dimana dianggap ada praktik tak sehat mengarah pada “perbudakan” tenaga kerja terutama para buruh imigran. Di balik pembangunan Mega Proyek tersebut, terkuak fakta mengerikan dimana setidaknya ada 6.500 pekerja imigran yang menjadi korban meninggal dunia. Isu ini pun menggerakan Qatar untuk akhirnya rerformasi aturan ketenagakerjaan yang melindungi pekerja imigran yang ada di sana.

PROTES

Menurut Agen Bola Terpercaya, beberapa pemain melayangkan aksi protes damai.

Seperti Denmark, mereka menolak berpartisipasi dalam mempromosikan Piala Dunia dengan memakai jersey khusus untuk memprotes Qatar. Disusul dengan Timnas Jerman dan Norwegia yang mengenakan jersey bertuliskan “HUMAN RIGHTS” sebagai betnuk protes. Paris dan beberapa kota Prancis lainnya menolak untuk menayangkan pertandingan di tempat umum, meskipun Prancis adalah juara bertahan.

Timnas Asutralia sendiri merilis video desakan untuk Qatar agar menghapus undag-undang tentang hubungan sesama jenis. Termasuk Harry Kane dan sembilan kapten Eropa lainnya, mereka mengenakan ban lengan bertuliskan ‘One Love’.

 

About blackapin

Leave a Reply

%d bloggers like this: